Sosialisasi Bahaya Bermukim di Wilayah Kerja Pertambangan

Tarakan – Maraknya pembangunan serta bangunan yang bermukim di wilayah kerja pertambangan (WKP) tentu menjadi suatu hal yang perlu mendapat perhatian khusus. Berbagai upaya tentu harus dilakukan agar dapat membentuk kesadaran serta kewaspadaan masyarakat tentang potensi bahaya yang muncul di WKP kota Tarakan.

BPBD Provinsi Kalimantan Utara dalam hal ini bidang pencegahan dan kesiapsiagaan turut seta ambil bagian dalam memberikan penyadaran. Salah satu yang dapat dilaksanakan adalah melakukan sosialisasi bahya bermukim di wilayah kerja pertambangan. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 01 Agustus 2019 bertempat di ruang aula pertemuan Kampung 1 Skip Narasumber dalam kegiatan sosialisasi ini adalah staf analis mitigasi bencana yaitu Florianus Hendrik L. T yang memaparkan tentang potensi bahaya yang timbul di WKP serta apa yang perlu dilakukan oleh masyarakat agar selalu siap siaga dalam menghadapi ancaman bencana yang terjadi.

“WKP adalah obyek vital nasional yang harus kita jaga bersama maka harus adanya kesadaran masyarakat agar tidak mengganggu aktivitas di kawasan tersebut karena dapat mengganggu proses eksplorasi minyak dan gas bumi” ungkap Hendrik.

Pertamina Asset 5 Tarakan Field melalui Bapak Enriko Hutasoit juga menegaskan bahwa upaya-upaya terus dilakukan agar masyarakat dapat menyadari bahaya yang ditimbulkan. “Banyak yang tidak tahu ada Undang-Undang Keselamatan Tambang Migas Nomor 431 yang diundangkan oleh Belanda sejak tahun 1931 dan belum pernah dicabut Pemerintah Republik Indonesia hingga sekarang. UU itu untuk memastikan terjaganya keselamatan manusia dan tambang itu sendiri,” ungkap Hutasoit.

 “Jarak aman dalam mengeksploitasi sumur dari pemukiman penduduk minimal 100 meter. Namun kenyataannya di lapangan sumur-sumur yang berada di empat kelurahan tersebut, yakni Kelurahan Pamusian, Kelurahan Kampung Satu/Skip, Kelurahan Kampung Empat, dan Kelurahan Kampung Enam, dipenuhi rumah-rumah permanen yang dijadikan sebagai tempat tinggal. Lurah Kampung 1 Skip Tarakan, Chaizir Zein berharap agar semoga kegiatan ini dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat untuk menjaga keselamatan dari adanya potensi resiko yang timbul di area rawan bencana salah satunya di wilayah kerja pertambangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *