KEPALA PELAKSANA BPBD PROVINSI KALTARA HIMBAU MASYARAKAT AGAR WASPADA TERHADAP POTENSI MUSIM KEMARAU
Tanjung Selor – Fenomena musim kemarau yang dipredikisi hingga akhir November 2019 tentu menjadi perhatian bagi semua pihak tak terkecuali di Provinsi Kaltara. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Utara H. Mohammad Pandi, SH., M.Ap menghibau agar masyarakat waspada terhadap potensi bahaya kekeringan karena menurut prediksi BMKG Pusat pucak musim hujan baru akan terjadi bulan Januari – Februari 2020.
Lebih lanjut, Mohammad Pandi menegaskan agar perlu mewaspadai wilayah-wilayah yang rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan. Selain itu puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2020 perlu juga menjadi perhatian agar masyarakat mewaspadai wilayah yang rawan banjir dan tanah longsor.
Berdasarkan informasi dari Kepala BMKG Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc. dalam jumpa pers, di bulan Oktober tahun 2018 yang lalu BMKG telah memprediksi terjadinya El Nino lemah. Dan saat ini di bulan Agustus 2019, BMKG memantau dan menganalisis bahwa saat ini El Nino lemah telah berakhir, sehingga anomali di Samudra Pasifik kembali menjadi netral. Kondisi netral ini diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun 2019.
Namun masih berpengaruh suhu muka air laut di wilayah Samudra Hindia sebelah barat Sumatera dan perairan Indonesia di bagian selatan ekuator lebih dingin dari suhu normal (260°-270°C). Akibatnya proses penguapan air laut lebih sulit terjadi, pembentukan awan-awan hujan juga menjadi berkurang. Akibatnya curah hujan rendah, paparnya.
Berdasarkan sumber dari website BMKG pusat, kondisi suhu ini diperkirakan akan berlangsung sampai bulan Oktober 2019. Implikasinya, awal musim hujan akan mundur 10 hingga 30 hari dari normalnya dan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu Sumatera Utara, sebagian besar Riau, Jambi bagian tengah, sebagian besar Sumatera Selatan, sebagian kecil Lampung, sebagian besar Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian kecil Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara.
Beberapa wilayah di Aceh, Sumatera Utara, sebagian Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, Pegunungan Jayawijaya sudah mulai masuk musim hujan di bulan Agustus, September, dan Oktober. Puncak musim hujan 2019/2020 Dwikorita menyampaikan bahwa diprediksi akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2020. Menghadapi kondisi puncak hujan perlu diwaspadai wilayah yang rentan terhadap bencana yang ditimbulkan oleh curah hujan yang tinggi yaitu banjir dan tanah longsor, paparnya.